Apakah sulit bagi kita untuk traveling setelah COVID-19?
Coronovirus Pandemic |
Di masa pandemi ini kebebasan kita semua seakan mati, beberapa pergerakan manusia terhenti, dan tentunya pariwisata menjadi mati suri.
Turis dilarang masuk ke indonesia, beberapa tempat wisata ditutup, hotel seperti tanah kuburan, pesawat hanya bisa berdiam diri, dan ribuan orang untuk meminta refund membuat para agent travel bingung sendiri. Bahkan beberapa karyawan di rumahkan untuk keselamatan diri senidri.
Tak heran, pariwisata adalah salah satu faktor penyebab COVID-19 tersebar di seluruh titik bumi. Mobilitas orang di zaman ini bisa dibilang yang paling aktif sepanjang masa. Pariwisata penunjang ekonomi, tiba-tiba saja harus terhenti karena COVID-19.
Namun, dengan semua hal ini mengajarkan kita untuk mensyukuri ketetapan Tuhan seperti kemudahan yang kita nikmati dalam melakukan lintas batas selama ini.
Melakukan wisata setelah pandemi masih menjadi tanda tanya bagi kita. Secara umum, aspek kesehatan dan kebersihan pasti akan jadi nomor satu. Pemakaian masker dan hand senitizer akan semakin lazim di mana-mana.
Pilihan destinasi setelah pandemi berakhir dan perilaku wisata di new normal ini juga bakal berubah, menurut saya wisata domestik yang akan menjadi ramai pasca pandemi ini.
Kerumunan Orang di Myeondong, South Korea |
Masalahnya, pandemi ini kapan pulihnya sih? Dan kalaupun sudah pulih, emang kamu berani untuk berwisata lagi?
Setelah tagar #dirumahsaja menghiasi timeline sosial media, saya yakin banyak orang yang parno/takut bahkan hanya untuk membeli beras ke supermarket. Kebanyakan mereka akan berbelanja secara online.
Pariwisata selama ini tentunya sangat membantu ekonomi global, namun di beberapa tempat mungkin kita juga sadar sudah terjadi overtourism. Lingkungan menjadi terbengkalai rusak, jejak karbon semakin banyak, dan kita sebagai turis juga tidak mudah menikmati karena terlalu banyak turis lainnya.
Tidak perlu jauh-jauh ke Venice di Italia, coba mampir ke beberapa pantai populer di Bali saya pribadi sudah tidak bisa menikmatinya. Kalau ada yang mengatakan COVID-19 adalah vaksin bumi agar alam kembali asri, mungkin ada benarnya juga.Semoga setelah pandemi ini kesadaran semua orang naik untuk menjaga lingkungan ya!
Protokol Kesehatan Pencegahan COVID-19 |
Saya juga tidak tahu pastinya, tapi yang pasti untuk saat ini mari kita merenung dan berfikir lebih peka terhadap diri sendiri dan lingkungan kita. Mungkin sekarang baru kita sadar kesehatan dan mobilitas adalah betul-betul hak spesial yang tak mudah didapatkan.
0 komentar:
Posting Komentar