Hai Kawan! Selamat Datang di Website Travelpedia

Selasa, 07 Desember 2021

Apakah sulit bagi kita untuk traveling setelah COVID-19?

Coronovirus Pandemic


Di masa pandemi ini kebebasan kita semua seakan mati, beberapa pergerakan manusia terhenti, dan tentunya pariwisata menjadi mati suri. 

Turis dilarang masuk ke indonesia, beberapa tempat wisata ditutup, hotel seperti tanah kuburan, pesawat hanya bisa berdiam diri, dan ribuan orang untuk meminta refund membuat para agent travel bingung sendiri. Bahkan beberapa karyawan di rumahkan untuk keselamatan diri senidri.

Tak heran, pariwisata adalah salah satu faktor penyebab COVID-19 tersebar di seluruh titik bumi. Mobilitas orang di zaman ini bisa dibilang yang paling aktif sepanjang masa. Pariwisata penunjang ekonomi, tiba-tiba saja harus terhenti karena COVID-19.

Namun, dengan semua hal ini mengajarkan kita untuk mensyukuri ketetapan Tuhan seperti kemudahan yang kita nikmati dalam melakukan lintas batas selama ini.

Melakukan wisata setelah pandemi masih menjadi tanda tanya bagi kita. Secara umum, aspek kesehatan dan kebersihan pasti akan jadi nomor satu. Pemakaian masker dan hand senitizer akan semakin lazim di mana-mana. 

Pilihan destinasi setelah pandemi berakhir dan perilaku wisata di new normal ini juga bakal berubah, menurut saya wisata domestik yang akan menjadi ramai pasca pandemi ini.

Kerumunan Orang di Myeondong, South Korea

Karena untuk wisata keluar negeri, saya meramalkan akan jadi lebih sulit karena protokol tiap negara pasti akan berbeda-beda. Wisata yang lebih lokal yang akan jadi kunjungan favorit, saya pribadi ingin sekali pergi ke Pulau Jawa dan sekitarnya. 

Masalahnya, pandemi ini kapan pulihnya sih? Dan kalaupun sudah pulih, emang kamu berani untuk berwisata lagi? 

Setelah tagar #dirumahsaja menghiasi timeline sosial media, saya yakin banyak orang yang parno/takut bahkan hanya untuk membeli beras ke supermarket. Kebanyakan mereka akan berbelanja secara online.

Pariwisata selama ini tentunya sangat membantu ekonomi global, namun di beberapa tempat mungkin kita juga sadar sudah terjadi overtourism. Lingkungan menjadi terbengkalai rusak, jejak karbon semakin banyak, dan kita sebagai turis juga tidak mudah menikmati karena terlalu banyak turis lainnya. 

Tidak perlu jauh-jauh ke Venice di Italia, coba mampir ke beberapa pantai populer di Bali saya pribadi sudah tidak bisa menikmatinya. Kalau ada yang mengatakan COVID-19 adalah vaksin bumi agar alam kembali asri, mungkin ada benarnya juga.

Semoga setelah pandemi ini kesadaran semua orang naik untuk menjaga lingkungan ya!

Protokol Kesehatan Pencegahan COVID-19

Jadi bagaimana menurut kamu trend wisata pasca pandemi? Apakah orang akan langsung berbondong-bondong mememuhi tempat wisata, karena sudah gabut di rumah? Apa harga jasa transportasi jadi naik drastis? Atau justru tempat wisata kan jadi sepi karena orang-orang tidak mau mengambil resiko?

Saya juga tidak tahu pastinya, tapi yang pasti untuk saat ini mari kita merenung dan berfikir lebih peka terhadap diri sendiri dan lingkungan kita. Mungkin sekarang baru kita sadar kesehatan dan mobilitas adalah betul-betul hak spesial yang tak mudah didapatkan.


UNTUK SEKARANG SAMPAI COVID-19 PULIH SEUTUHNYA, MARI TETAP DI RUMAH SAJA DAN JAGA KESEHATAN DIRI DAN KELUARGA KAMU!



Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna Veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat.

0 komentar:

Posting Komentar

Facebook

Contact Us

Phone :

+628 95605840042

Address :

Kelapa Warna Street, Tanjung Senang, Bandar Lampung
Indonesia

Email :

miaauzora@gmail.com